RSS

Dua puluh tahun dari sekarang, kita akan menyesal terhadap hal-hal yang tidak kita lakukan daripada hal-hal yang kita lakukan :D

Begin Again

            Kupikir di masa baru seperti ini, kejadian lama tidak akan terulang lagi. Kejadian yang selalu terulang-ulang bagaikan roda takdir yang terus berputar tanpa henti. Roda takdir itu terus mengikuti kemana langkahku pergi, dimana aku berada, dan selalu datang dalam mimpiku bagaikan nightmare yang selalu mengetuk pintu dulu untuk masuk dalam tidurku.

            Kupikir semuanya akan berubah kini. Aku, dia, dan takdir buruk yang terus menghantuiku setiap waktu. Bagai menguntitku dari belakang dan menyergap tanpa kutahu keberadaannya. Menarik siapa saja yang ada di dekatku untuk memainkan permainan mengerikan yang bukan hanya mengorbankan raga, namun juga hati dan perasaan. Terus menyiksaku dengan berbagai cara yang sama dan dengan tokoh yang berbeda.

            Kupikir masalah ini akan terhenti. Ternyata aku salah. Justru luka di hati ini semakin menganga lebar dan rasanya sulit untuk ditutupi kembali. Walaupun berhasil, luka ini akan terus membekas dalam jiwa. Sayatan demi sayatan digoreskan dengan mudahnya  tanpa bertanya rasa dengan pemiliknya. Bagaikan ingin lari dari kehidupan yang kejam namun akhirnya tetap bertahan karena masih ingin berharap datangnya keajaiban.

            Kupikir bodoh sekali aku ini. Sampai sekarang masih mencoba untuk percaya bahwa aku pantas bahagia. Masih mencoba untuk percaya akan adanya keajaiban yang mungkin dapat menuntunku keluar dari lumpur hisap yang bisa menelanku ke bagian bumi terdalam kapanpun sesuka yang ia mau.

            Kupikir bodoh sekali aku ini. Aku membiarkan nightmare itu masuk dalam kehidupanku. Padahal ia sudah dengan sopannya mengetuk pintu dan memberi kesempatanku untuk membolehkan ia masuk atau mengusirnya jauh-jauh dari kehidupanku. Aku punya kesempatan itu. Tapi dengan bodohnya aku biarkan ia masuk demi sebuah harapan yang ternyata tak bisa terkabulkan [ralat : tak akan terkabulkan].

            Kupikir bodoh sekali aku ini. Aku membiarkannya masuk dalam kehidupanku, berharap ia dapat merubah duniaku dengan serbuk ajaib yang ia miliki. Aku seperti orang bodoh yang berhasil masuk perangkapnya lalu terjerat tak dapat lepas. Hanya dapat berharap waktu dapat menghentikan semua.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS